Sabtu, 28 Januari 2012

temu tokoh Tanjungraya di rumah dinas bupati di Lubuk Basung,

Tanjungraya, Singgalang
Pertama terjadi di Kabupaten Agam, pertemuan tokoh masyarakat se-Kecamatan Tanjungraya digelar di rumah dinas bupati Agam di Lubuk Basung, Rabu malam (25/1).
Pertemuan itu dihadiri Camat Tanjungraya Syatria, 9 orang wali nagari dan 53 orang wali jorong se-Kecamatan Tanjung Raya yang diawali shalat maghrib berjamaah dan makan malam bersama Bupati Agam Indra Catri dan seluruh SKPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Agam.
Dalam paparannya, Camat Tanjungraya Syatria mengatakan, salah satu tujuan pertemuan tersebut untuk menginventarisir persoalan-persoalan yang sedang mengapung di Salingka Danau Maninjau, yaitu aspek lingkungan, baik lingkungan danau dengan permasalahan sampah danau, lumpur danau yang membuat pendangkalan yang berakibat pada pencemaran melalui pusaran angin, maupun pada lingkungan darat.
masalah lainnya pada aspek infrastruktur, baik sarana penghubung jalan dan jembatan maupun recovery akibat gempa beberapa waktu lalu dan aspek ekonomi yang paling menonjol adalah persoalan pasar nagari.
“Suatu hal yang menarik yaitu tekhnologi tepat guna untuk pengolahan sampah danau berupa lumpur atau asamania guna menekan timbulnya tubo belerang yang selalu menghantui para petani jala apung di salingka danau, oleh wali jorong Muko-Muko,” katanya.
Sementara itu Bupati Agam Indra Catri memiliki harapan yang besar serta sangat konsen untuk pengembangan dan pembangunan di Salingka Danau Maninjau.
Beberapa upaya terus dipacu, seperti pengadaan kapal Bujang Sambilan yang bisa dimanfaatkan untuk sarana transportasi danau sekaligus mendukung untuk sarana pendukung dunia kepariwisataan. Selain itu pengadaan keramba percontohan, pelebaran ruas jalan sepanjang jalur Maninjau.
Dikatakannya, di Maninjau saat ini juga sedang marak peremajaan kolam-kolam masyarakat, perbaikan gedung-gedung sekolah, terus memacu dunia kepariwisataan  dengan berupaya memboyong ivent-ivent nasional ke Maninjau melalui Tour de Maninjau yang akan menjadi agenda rutin tiap tahun oleh PT. Garuda Indonesia.
“ Khusus untuk jalan Koto Kaciak- Data akan kita upayakan untuk pembangunannya pada masa mendatang,” jelas Indra Catri.
Semua itu, membutuhkan kesatuan sikap dan kondisi itu sudah mulai terlihat dan mengerucut, apalagi dengan telah disepakatinya “Gerbang Pensi” ( Gerakan Pembangunan Penyelematan Salingka Danau ) yang bermuara pada satu mimpi, satu semangat dan satu tujuan  untuk penyelamatan Danau Maninjau.
Ditambahkan, pemerintah sangat komit untuk mengadakan perubahan terhadap kemajuan Agam kedepan, sekarang tinggal lagi untuk pelaksanaan melalui satu tekad “perbaiki satu, untuk semua.
 “Mari kita selamatkan marwah masa lalu kita demi untuk masa mendatang,” ajak Indra Catri,” katanya.
Diharapkan kepada seluruh SKPD harus mendukung secara bersama-sama dalam membuat konsep yang jelas untuk pengembangan salingka danau dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat guna merealisasikan pengembangan Danau Maninjau pada masa mendatang.210

Tidak ada komentar:

Posting Komentar