Sabtu, 06 Agustus 2011

Belajar di lantai tanah

Ampek Nagari, Singgalang

Kondisi sebagian ruangan belajar di Sekolah Dasar Negri 19 Pasir Tinggi Kecamatan Ampek Nagari sangat memprihatinkan, pasalnya masih ada ruangan kelas yang dimanfaatkan untuk Proses Belajar Mengajar (PBM) kini berlantaikan tanah dan berisiko bagi kesehatan murid-murid nantinya jika dibiarkan berlama-lama seperti itu.
“Dari 8 ruangan belajar yang ada, 6 ruangan diantaranya masih darurat dan berlantaikan tanah,” kata Kepala SDN 19 Pasir Tinggi Muhammad Asri, M.Pd kepada Singgalang, Jumat (5/8).
Hingga kini pihak sekolah tidak bisa berbuat banyak untuk membuat gedung baru yang representative lantaran orang tua murid yang ada memiliki tingkat perekonomian rendah dan hanya sebagian besar bekerja sebagai buruh pabrik di areal perkebunan sawit dan lainnya.
Sehubungan dengan kondisi tersebut, pihak sekolah mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah atau pihak-pihak yang peduli dengan peningkatan mutu pendidikan di daerah tersebut, supaya murid-murid yang mengikuti pendidikan merasa nyaman di lokasi yang aman pula
Selain itu sangat diperlukan ruangan kantor dan ruangan perpustakaan, sebab hingga kini pihak sekolah hanya dapat memanfaatkan kondisi yang ada
Dijelaskan, dalam kondisi yang memprihatinkan itu terdapat 457 murid-murid yang mengikuti pendidikan dengan 19 orang guru dan pegawai minus 2 orang guru agama Islam.
Mara Sakti, pengawas sekolah Kecamatan Ampek Nagari merasakan kesulitan yang dirasakan pihak sekolah dan dia mengharapkan kendala dan kekurangan yang terjadi dapat diatasi oleh pihak terkait, agar PBM berjalan dengan baik dan  lancer.
Sebab bagaimanapun PBM yang baik juga sangat dipengaruhi kondisi lingkungan murid sekitarnya, khususnya di ruangan belajar mereka.Meudah-mudahan permasalahan yang dirasakan hingga kini ditanggapi pihak-pihak berkompeten, guna menciptakan kondisi PBM yang nyaman di masa selanjutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar