Senin, 15 Agustus 2011

Pasar pabukoan Matur


Matur, Singgalang
Bupati Agam H. Indra Catri Dt Malako Nan Putiah mendukung sepenuhnya pasar pabukoan yang kini tersebar di hampir seluruh kecamatan, nagari di Kabupaten Agam, pasalnya melalui aktifitas perdagangan itu mampu memotivasi masyarakat berkreasi dalam menerapkan kepandaiannya dalam masak-memasak sebagai salah satu bentuk sajian selama bulan ramadhan, lebaran dan setelah itu nantinya.
“Melalui kegiatan perdagangan itu diharapkan mampu memotivasi dan mendorong generasi muda melakukan kegiatan masak-memasak, supaya mereka memiliki keahlian nantinya untuk memenuhi keluarganya,” kata Dt Malako Nan Putiah kepada Singgalang di Matur, Jumat (12/8).
Pada tahap ini pemerintah akan terus mendukung kelancaran aktifitas pembuatan makanan pabukoan itu, supaya generasi muda yang ada saat ini turut ambil bagian mencontoh orang tuanya dalam bidang masak memasak hingga mampu secara mandiri menciptakan khas yang bahannya berasal dari aneka bahan pokok menu makanan selama ini sudah ada.
 Sebelumnya keberadaan pasar pabukoan itu sudah ada dan sudah berkembang dengan sendirinya, kini akan digenjot lagi peran serta masyarakat untuk menciptakan menu makanan yang menarik, enak dan sehat di konsumsi tubuh.
Pengembangan usaha mandiri keluarga dalam bentuk melakukan perdagangan di pasar pabukoan di bidang masakan akan lebih maju nantinya, jika semua komponen masyarakat, khusus kelompok kaum ibu melakukan pelatihan dan pembinaan bagi generasi muda serta anak nagari lainnya menggelutinya dengan baik, sehingga mampu memiliki kepandaian khusus memasak.
“Secara sepintas program tersebut terkesan remeh, akan tetapi mampu menjadi salah satu usaha menambah pendapatan bagi keluarga,” jelasnya.
Untuk menciptakan kesuksesan dalam menggeluti bidang masakan itu diperlukan keseriusan bagi pemerhatinya dengan menjadikan bahan pokok yang ada di sekitar kita seperti singkong, kentang, tomat dan bahan makanan lainnya menjadi sebuah menu makanan yang mendatangkan hasil dalam peningkatan ekonomi keluarga.

Aryati sebagai camat yang baru Palembayan menggantikan Nazwar


Palembayan, Singgalang
Bupati Agam Indra Catri Dt Malako Nan Putiah mengharapkan melalui kepemimpinan yang baru di kecamatan Palembayan mampu memberdayakan masyarakat yang ada dengan sebaik-baiknya, sehingga berbagai bentuk program pembangunan dapat dirasakan masyarakat.
“Aryati sebagai camat yang baru menggantikan Nazwar diharapkan mampu memberikan warna baru di daerah yang dipimpinnya sekaligus daerah kelahirannya dalam memajukan pembangunan melalui dukungan seluruh komponen masyarakat,” kata Dt Malako Nan Putiah, Jumat lalu.
Masyarakat di daerah yang keras dengan wilayah yang cukup luas membutuhkan kepemimpinan seorang bundo kanduang, dan potensi yang dimiliki Aryati yang sudah berpengalaman dan cukup berhasil sebagai Camat Palupuh beberapa waktu lalu akan dapat dijadikan modal dalam menyukseskan program pemerintah di daerah yang baru tersebut.
Camat yang baru diminta jangan ragu dalam melakukan tugasnya di daerah yang baru dalam mewujudkan pembangunan, untuk itu diminta mampu menciptakan situasi kondisif dengan saling berkoordinasi dengan semua lini di kecamatan, nagari, jorong dan tokoh masyarakat lainnya, sehingga setiap kebijakan yang dilakukan diterima dengan baik di tengah masyarakat.
M.Dt Rajo Mantari, tokoh masyarakat setempat membuka peluang seluas-luasnya kepada camat yang baru melakukan berbagai terobosan demi meujudkan pembangunan yang diimpikan selama ini.
“Masyarakat Palembayan siap seiring sejalan dengan camat yang baru melanjutkan program  pembangunan yang dilakukan secara bersama-sama, sehingga sejajar dengan daerah lainnya yang sudah lebih maju,” katanya.
Diakuinya, selama ini masih cukup banyak daerah yang membutuhkan sentuhan pembangunan, namun lantaran keterbatasan anggaran dan lainnya hingga kini masih tertunda. Meski demikian tertumpang harapan tersebut kepada pemimpin yang baru mencarikan solusi secara bersama meujudkan impian tersebut.

BPPKDM dikritisi tokoh Maninjau


Maninjau, Singgalang
Meski keberadaan Badan Pengelolaan  Pelestarian Kawasan Danau Maninjau (BPKKDM) mendapat kritikan dari tokoh masyarakat setempat lantaran belum banyak berbuat untuk masyarakat, setidaknya pengurus lembaga tersebut yang mencakup seluruh komponen yang ada di salingka danau Maninjau serta jajaran pemerintah nagari, kecamatan dan kabupaten menyatakan siap memajukan lembaga itu menjadi lembaga yang mampu berbuat yang terbaik untuk kepentingan bersama.
“Kita menginginkan keberadaan lembaga diketahui secara menyeluruh oleh kalangan masyarakat khususnya salingka danau Maninjau,” kata Imam Panjang, perwakilan BAMUS salingka danau dalam pertemuan berbuka bersama di Hotel Maninjau, Selasa malam.
Keberadaan lembaga dan program-program yang ada perlu disosialisasikan kepada masyarakat salingka danau, termasuk yang berada di perantauan supaya program yang dirancang menyentuh kepentingan bersama dan mendapat dukungan penuh realisasi programnya bagi masyarakat di masa selanjutnya.
Menyikapi permasalahan tersebut, Ketua BPPKDM, H.Junaidi Dt Gampo Alam Nan Hitam berharap keluhan dan kekurangan yang ada selama ini dijadikan evaluasi bagi pengembangan dan kemajuan lembaga dalam memberdayakan masyarakat salingka danau Maninjau secara bersama dalam melestarikan ekosistim danau yang berdampak positif bagi masyarakat.
Pihaknya mengharapkan dukungan semua pihak melakukan yang terbaik untuk pelestarian danau serta sama-sama komit menjadikan kawasan danau yang dapat menjadi kawasan tempat mencari penghidupan sekaligus mampu mengupayakan penyelematan danau dalam jangka panjang.
“Keberadaan danau Maninjau tidak saja menjadi asset kebanggaan Kabupaten Agam juga tingkat provinsi, nasional bahkan di tingkat internasional,” kata Dt Gampo Alam.
Sehubungan dengan hal itu, tokoh masyarakat Salingka Danau Maninjau Idham Rajo Bintang optimis keberadaan lembaga bentukan bersama itu akan mampu menjadi sebuah lembaga yang memberikan manfaat bagi masyarakat salingka danau bagi peningkatan ekonomi masyarakat sekaligus menjadi objek wisata yang tetap lestari, indah dan diminati wisatawan local maupun manca negara.
Pihaknya siap mengorbankan harta, jiwa raganya demi penyelamatan kawasan Danau Maninjau saat ini dan di masa mendatang, karena danau itu milik kita dan kita pula yang akan memeliharanya serta menjadi amal ibadah yang dipersembahkan kepada Allah SWT nantinya.
Sekaitan dengan hal itu, pihak PLN yang turut memanfaatkan aliran danau Maninjau sebagai sumber energy pembangkit tenaga listrik tidak akan tinggal diam demi menyelamatkan kawasan danau yang kini membutuhkan perhatian penuh untuk pelestariannya.
“Kami dari dari PLN selalu siap bersama masyarakat, pemerintah dan komponen terkait lainnya membantu terujudnya kawasan danau yang terjaga ekosistimnya, dan mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, pemerintah dan pemasukan investasi bagi negara,” kata Manajer PT PLN Pembangkitan Bukittinggi, Joni.
Selain itu, Joni juga menegaskan bahwa sebagai anak nagari salingka danau sekaligus pimpinan perusahaan negara itu turut bertanggung jawab dengan pelestarian kawasan danau dalam jangka pendek maupun panjang, sehingga keberadaan danau tetap memberikan yang terbaik bagi kepentingan masyarakat luas.

PT PLN Sektor Pembangkitan Bukittinggi santuni 971 anak yatim


Maninjau, Singgalang
PT PLN Sektor Pembangkitan Bukittinggi memberikan santunan bagi 971 anak yatim dan bantuan pembangunan untuk 24 masjid yang ada di 5 wilayah tempat perusahaan tersebut dalam tahun 2011 ini. Kelima lokasi itu terdapat di kawasan Batang Agam, Malalo dan Asam Pulau Singkarak, Padang Luar dan Maninjau pada hari yang berbeda
Hal itu disampaikan Manajer PT PLN Sektor Pembangkitan Bukittinggi M Joni Z dalam buka bersama yang dilakukan di PLTA Maninjau, Kamis malam.
Hadir dalam buka bersama itu para manajer di seluruh wilayah kerja yang ada, seperti Manajer PLTA Maninjau Mawardi, Batang Agam Zainal dan  keluarga besar PT PLN lainnya, para anak yatim, tokoh masyarakat, wali nagari dan undangan lainnya dalam acara tahunan itu. Sebelum penyerahan bantuan dilakukan tausyiah menjelang berbuka yang disampaikan oleh Syahril Ramadhan.
Menurut M Joni Z, bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk kepedulian perusahaan kepada masyarakat sekitar areal pembangkitan dan intake lainnya yang membutuhkannya. Bantuan yang diberikan untuk menunjang pembangunan tempat ibadah, fasiltas umum, dan berbagai kegiatan anak nagari yang ada di daerah itu serta juga penyantunan anak yatim dan lainnya.
Semua bentuk program tersebut dikemas dalam Program Partisipasi Pemberdayaan Lingkungan (P3L) PT PLN Sektor Pembangkitan Bukittinggi yang selama ini sudah berjalan dan akan terus dilakukan demi kepentingan bersama.
Sehubungan dengan hal itu, Asrinaldi, anggota DPRD Agam asal Kecamatan Tanjung Raya menyambut baik program PT PLN yang diberikan melalui  program yang terhimpun dalam P3L itu untuk kepentingan masyarakat, terutama yang berada di salingka danau seperti yang sudah dilakukan selama ini.
Dia mengharapkan hal itu terus dilakukan dan diberikan kepada masyarakat demi peningkatan pembangunan fisik dan non fisik khususnya untuk kalangan masyarakat di salingka danau dan lainnya, sebab hal itu sangat tepat dilakukan dalam mendorong kelangsungan pembangunan yang ada di daerah sekitar wilayah kerja PLN.

Aia Tajun Sungai Guntuang di Nagari Pasia Laweh Palupuh jadi objek wisata


Agam, Singgalang
Anggota DPRD Agam asal Palupuh, Zul Arfin Dt Parpatih merasa bangga dengan diliriknya Aia Tajun Sungai Guntuang di Nagari Pasia Laweh Kecamatan Palupuh menjadi salah satu kawasan objek wisata Kabupaten Agam di masa mendatang.
“Ini baru pertama kali dibahas permasalahan Palupuh di tingkat kabupaten dalam ruangan ini,” kata Dt Parpatih dalam pertemuan bersama Pemerintah Kabupaten dan DPRD serta stakeholder di jajaran Pemkab Agam lainnya belum lama ini.
Dia mengharapkan hasil peninjauan dan pembahasan yang dilakukan secara bersama antara pemerintah nagari, kecamatan, kabupaten, kalangan DPRD dan jajaran terkait membuahkan hasil maksimal dalam pengembangan objek wisata demi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Menurutnya, sudah saatnya potensi alam yang ada dan hingga kini belum tergarap  di kabupaten  
tersebut dikembangkan sebagai objek wisata andalan di masa selanjutnya, karena dengan adanya objek wisata itu nantinya tidak saja berpotensi untuk peningkatan PAD, juga sekaligus demi pengembangan perekonomian masyarakat di sekitar objek wisata.
Setahap demi setahap terobosan yang dilakukan pemerintah bekerjasama dengan semua pihak di kecamatan, nagari dan pihak terkait lainnya dapat berjalan dengan baik sesuai dengan niat baik untuk kepentingan bersama.
Potensi alam seperti yang ada Aia Tajun Sungai Guntuang di Nagari Pasia Laweh itu jika dikemas dengan baik dan diberikan perhatian sesuai idealnya untuk sebuah objek wisata lokasi tersebut sangat berpotensi menjadi salah satu asset menarik wisatawan local hingga mancanegara.
“Saya yakin objek wisata Aia Tajun Sungai Guntuang di Nagari Pasia Laweh itu akan menjadi bagian dari penyumbang PAD untuk pemerintah daerah nantinya,” katanya.
Sehubungan dengan hal itu, sebagai salah seorang yang juga tokoh masyarakat setempat bertekad akan menyukseskan program pengembangan wisata itu nantinya, sehingga berbagai permasalahan yang mungkin terjadi di lapangan akan diselesaikan dengan musyawarah mufakat.
Mengingat program tersebut dinilai sangat strategis dan patut didukung semua pihak, lantaran efek posistifnya dalam peningkatan PAD dan peningkatan ekonomi cukup menjanjikan dalam jangka waktu panjang yang bisa dinikmati oleh semua komponen yang ada.