Minggu, 17 Juli 2011

Asrul wakil Sumbar asal Agam

Agam, Singgalang
Asrul, Kepala Kantor Urusan Agam (KUA) Kecamatan Malalak seorang
pejabat baru di jajaran Kementrian Agama Kabupaten Agam. Kini dia
sedang berlomba bersama kepala KUA lainnya se Indonesia. Sedikitnya
ada 33 kepala KUA yang ambil bagian dalam Lomba Membaca Kitab Kuning
tingkat Nasional yang digelar di Kota Semarang Jawa Tengah itu.
Kegiatan lomba yang digelar selama 4 hari itu (30 Juni s/d 3 Juli
2011) pembukaannya di Pondok Pesantren Al Fadhlu wal Fadhilah
Kabupaten Kendal dan lombanya diadakan di Hotel Pandanaran Semarang,
Jawa Tengah.
Kepala Kemenag Agam, H.Yetrizal Khatib yang diwawancarai via HP dari
Semarang, Jumat (1/7) mengatakan, kegiatan lomba itu merupakan lomba
pertama kali diadakan bagi kepala-kepala KUA se Indonesia. Dan Asrul
dari Kabupaten Agam dipilih sebagai utusan Provinsi Sumatra Barat.
Sebab dia berhasil meraih juara pertama dalam seleksi lomba membacar
kitab kuning yang digelar di Kanwil Kemenag Sumbar pada tanggal 13-14
Juni 2011.
"Bagi Kabupaten Agam ini adalah sebuah kebanggaan, lantaran mampu
menorehkan prestasi menjadi utusan perdana dari Sumbar asal Agam dalam
lomba tingkat nasional tersebut,"kata Yetrizal Khatib yang juga
didampingi Kabid Urais Kemenag Provinsi Sumbar, Marzuki.
 Ajang lomba ini akan dijadikan sebagai bagian dari kunjungan kegiatan
perbandingan bagi Provinsi Sumbar khususnya Kabupaten Agam disamping
sebagai ajang meretas prestasi di tingkat nasional, dan akan dijadikan
untuk memotivasi kepala-kepala KUA lainnya melakukan hal yang sama.
Pada dasarnya memahami dengan baik kitab-kitab kuning yang selama ini
menjadi kitab standar dalam memahami ilmu agama teramat penting dan
harus dimiliki semua kepala KUA, karena sumber hukum-hukum Islam
terdapat di dalam buku tersebut. sehingga akan lebih memudahkan dalam
menjalankan peran sebagai kepala KUA.
Sebab peran kepala KUA itu tidak saja sebagai pejabat penyelenggara
pernikahan, pembimbing umat di daerah binaannya menjadi keluarga
sakinah hingga memberikan pencerahan agama kepada masyarakat tempat
dia menjabat.
Guna memudahkan dalam menjalankan fungsinya di tengah masyarakat, maka
sudah seharusnya dia memahami dan menguasai ilmu agama dari sumbernya
yaitu pada kitab-kitab kuning atau kitab standar itu dengan
sebaik-baiknya.
Asrul, sebagai salah seorang peserta dalam lomba tersebut akan
menjadikan ajang lomba itu untuk memacu semangat menjadi yang terbaik
dan pengalaman berharga untuk pemantapan kinerja di masa mendatang di
daerah Malalak nantinya.
Meski Asrul juga lulusan pesantren Thawalib Parabek Banuhampu Agam
yang banyak menemui kitab-kitab yang sama semasa belajar dulunya
hingga kini, dia juga merasa salut dengan rekan-rekan lainnya dari
berbagai daerah di Indonesia yang juga memiliki kemampuan baik dalam
membaca, memahami dan menguraikan isi kitab-kitab kuning itu dalam
perlombaan tersebut.
"Setidaknya lomba saat ini memberikan pelajaran seklaigus pengalaman
yang sangat berharga untuk memacu semangat menjadi yang terbaik
nantinya,"katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar